Sebagai pimpinan di sebuah perusahaan besar atau bahkan bisnis kecil, Anda pasti tahu kalau cara mengelola karyawan akan memengaruhi kesuksesan usaha Anda.
Pengelolaan karyawan yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan merasa bahagia dan bekerja keras untuk membantu perusahaan mencapai visinya. Sebaliknya, ketika karyawan malas dan tidak bersemangat dalam bekerja, maka ini bisa menjadi masalah yang mengancam bisnis dari dalam.
Mengarahkan karyawan dari aspek sosial dan performa bisa menjadi sebuah tugas yang menakutkan. Terlebih jika Anda memiliki karyawan yang berasal dari beragam latar belakang maupun generasi. Perbedaan tujuan, motivasi dan cara pandang terhadap pekerjaan akan membuat proses kerja di dalam perusahaan menjadi kurang efisien
8 Cara Mengelola Karyawan Secara Efektif
1. Lakukan Komunikasi dengan Efektif
Tanpa komunikasi yang baik, Anda tidak akan bisa mengelola karyawan dengan baik. Bukan sekadar menyampaikan pesan saja, Anda juga harus tahu bagaimana cara mendengarkan karyawan Anda.
Hal tersebut memang terkesan sepele, namun komunikasi efektif yang rutin dilakukan sangat penting agar Anda dan karyawan Anda bisa mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang komunikator yang baik, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Konsisten
Pastikan Anda selalu ada kapan karyawan membutuhkan Anda. Berikan feedback baik positif maupun negatif
- Berikan contoh dengan perbuatan
Jangan mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang Anda lakukan. Ini akan membuat karyawan enggan mendengarkan Anda bahkan mungkin kehilangan respek terhadap Anda
- Berikan sentuhan personal
Selagi memungkinkan, lakukan pembicaran langsung ketimbang lewat email atau telepon.
2. Kuasai Bahasa Non-verbal
Tidak semua yang ada di pikiran karyawan Anda akan mereka katakan. Karena itu, penting untuk menguasai bahasa tubuh yang sifatnya non-verbal. Dengan mengetahui apa yang dirasakan karyawan lewat bahasa non-verbal, Anda bisa lebih mudah menemukan cara komunikasi yang lebih efektif.
Contoh paling mudah membaca bahasa non-verbal misalnya ketika seseorang menyilangkan tangan saat Anda berbicara, artinya orang itu tidak mendengarkan atau sedang menentang apa yang Anda katakan dalam diam. Jika Anda mendapati karyawan Anda menggaruk-garuk bagian belakang leher setelah Anda menjelaskan sesuatu, artinya mereka masih memiliki beberapa kebingungan atau tidak sepenuhnya yakin dengan apa yang Anda sampaikan.
3. Buat Ekspektasi yang Jelas
Ekspektasi Anda untuk karyawan dan ekspektasi karyawan untuk diri mereka sendiri adalah sebuah kekuatan yang luar biasa. Ini akan menentukan bagaimana performa karyawan nantinya. Sebagai pimpinan, Anda bisa mengontrol performa karyawan dengan memberikan dukungan pada mereka.
Jangan pelit pujian ketika mereka sukses. Akui kesetiaan dan kerja keras mereka untuk perusahaan. Meski terdengar sepele, ini akan meningkatkan rasa percaya diri karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan performa positif mereka.
Ketika karyawan merasa mereka tidak memenuhi ekspektasi pimpinan, harga diri dan kinerja mereka akan merosot. Karena itu, manajemen perlu secara konsisten memotivasi dan mendorong karyawan agar mereka tidak merasa lebih rendah dari rekan mereka yang lain dan merasa tidak cocok dengan tugas yang sudah diberikan sebelumnya.
4. Loyalitas Karyawan
Memiliki karyawan yang loyal sangat penting bagi perusahaan, loyalitas karyawan di tempat kerja dapat meningkatkan operasional harian perusahaan. Hal ini juga dapat membantu untuk menarik bakat baru dan mengurangi frekuensi pergantian karyawan.
Berikut merupakan beberapa alasan mengapa loyalitas karyawan penting:
- Meningkatkan produktivitas: Karyawan yang loyal biasanya akan cenderung mencari peningkatan dan kesuksesan di tempat kerja. Karyawan yang memiliki sifat positif dan motivasi tinggi dapat memberi pengaruh yang baik dan memotivasi karyawan lain.
- Meningkatkan pengalaman pelanggan: Karyawan yang menghargai perusahaan dan nilai-nilainya dapat menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada pelanggan melalui interaksi sehari-hari. Hal ini dapat membuat pengalaman pelanggan lebih baik dan loyalitas pelanggan meningkat.
- Meningkatkan citra perusahaan: Kepuasan karyawan juga berpengaruh terhadap citra perusahaan. Meningkatkan kepuasan karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki pendapat positif terhadap citra perusahaan.
- Meningkatkan produksi: Karyawan yang memiliki motivasi tinggi lebih mungkin untuk memenuhi atau melampaui tujuan produksi bahkan dalam kondisi seperti saat permintaan produksi tinggi dan rentan mengalami stres. Mereka juga dapat menemukan metode yang lebih efektif dan efisien untuk membantu karyawan lain maupun perusahaan.
- Memicu pertumbuhan dan peningkatan: Banyak karyawan loyal yang cenderung menjadi agen perubahan atau individu yang mengadopsi kebijakan atau perubahan baru lebih dulu. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas upaya perbaikan dan memungkinkan pertumbuhan organisasi perusahaan.
- Meningkatkan kemampuan perekrutan: Karyawan yang merasa dihargai dalam suatu organisasi akan mendorong pencari kerja lain untuk bekerja di organisasi tersebut. Ini dapat membantu perusahaan mencari bakat baru dan mengisi posisi yang tersedia lebih cepat.
5. Employee Branding
Employee branding atau branding karyawan merupakan bentuk branding terhadap karyawan terhadap citra perusahaan dengan cara menerapkan visi, misi, dan core value dalam berorganisasi di suatu perusahaan. Hal ini bertujuan agar para karyawan tersebut dapat menyampaikan pesan dan kesan perusahaan tersebut kepada pelanggan maupun masyarakat. Dengan kata lain, tindakan yang menyelaraskan perilaku karyawan dan perspektif mereka tentang perusahaan atau mencerminkan citra perusahaan tersebut.
Employee branding bisa dilakukan dari mulut ke mulut (bagaimana karyawan Anda berbicara tentang perusahaan Anda kepada orang lain), advokasi sosial (tindakan dan ide karyawan Anda seperti yang dilihat oleh publik) dan lainnya. Pencitraan merek karyawan sangat penting untuk membentuk identitas merek (atau citra merek) perusahaan kepada karyawan, mitra, pelanggan, dan lainnya saat ini dan calon karyawan yang ingin bekerja di perusahaan tersebut.
Dengan membangun citra perusahaan yang positif akan membantu bisnis dalam banyak hal. Berikut beberapa manfaat dari employee branding:
1. Peningkatan Visibilitas Online
Suara dan pendapat seorang karyawan dianggap tiga kali lebih kredibel daripada suara CEO. Jadi, opini dari mulut ke mulut oleh karyawan secara positif di media sosial ataupun forum online dapat membantu mendapatkan visibilitas online yang lebih baik untuk citra perusahaan di dunia digital.
2. Peningkatan keterlibatan dan Kinerja karyawan
Employee branding yang baik juga memiliki arti lingkungan kerja yang baik, kemajuan karir, pengembangan pribadi, dan lainnya. Sehingga hal-hal tersebut juga membantu meningkatkan produktivitas mereka.
3. Memiliki Banyak Karyawan yang Bertalenta
Employee branding dapat membantu organisasi merekrut talenta yang terbaik dari semua kandidat terbaik. Karena citra perusahaan juga berpengaruh besar terhadap kualitas kandidat karyawan yang ingin bekerja di perusahaan tersebut.
4. Mengurangi Pergantian Karyawan
Dengan berfokus pada branding perusahaan dan karyawan, perusahaan akan lebih mudah mendapatkan kandidat yang memenuhi syarat, yang terbaik dari yang terbaik. Hal ini juga akan mengurangi kemungkinan untuk mengganti karyawan tersebut dalam waktu dekat, dan mencegahnya resign dari perusahaan dengan alasan seperti lingkungan kerja yang kurang baik dan sebagainya.
5. Kaizen Principle
Kaizen adalah istilah dalam bahasa Jepang yang memiliki arti “perubahan menjadi lebih baik” atau “perbaikan berkelanjutan”. Kaizen merupakan filosofi bisnis Jepang yang berfokus pada peningkatan produktivitas secara bertahap dengan melibatkan semua karyawan dan dengan membuat lingkungan dan proses kerja lebih efisien.
Proses Kaizen bertujuan untuk proses perbaikan terus-menerus, tidak hanya di sektor manufaktur tetapi di semua departemen lain. Menerapkan Kaizen bukanlah tanggung jawab satu individu tetapi melibatkan setiap anggota yang terkait dengan organisasi perusahaan. Setiap individu, terlepas dari jabatan atau posisinya dalam hierarki perlu berkontribusi dengan cara melakukan perbaikan dan perubahan kecil dalam sistem.
Banyak perusahaan telah mengadopsi konsep kaizen. Salah satunya yakni perusahaan otomotif Toyota. Perusahaan Jepang berskala internasional ini menerapkan filosofi kaizen dalam organisasinya dan menjadikannya sebagai salah satu nilai inti (core value). Dalam sistem produksinya, Toyota mendorong dan memberdayakan semua karyawan untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang berpotensi untuk diperbaiki dan ditingkatkan serta menciptakan solusi terbaik yang bisa diwujudkan.
6. Toyota Way
Toyota Way merupakan filosofi atau standar atau prinsip manajemen yang diterapkan di perusahaan otomotif kelas dunia yakni Toyota Motor Corporation. Banyak perusahaan besar berskala internasional selain Toyota yang juga menerapkan prinsip ini di seluruh dunia.
Toyota Way adalah pedoman manajemen perusahaan yang didasarkan pada dua prinsip dasar yakni perbaikan berkelanjutan (kaizen) dan menghormati orang lain.
Menurut Liker, filosofi manajemen Toyota dapat dikategorikan dalam empat prinsip utama, yaitu:
- Filosofi jangka panjang: yakni harus berfokus pada keberlanjutan daripada keuntungan jangka pendek dan menumbuhkan rasa tujuan pada karyawan untuk produktivitas.
- Proses yang tepat akan menghasilkan hasil yang tepat: Perbaikan berkelanjutan dilakukan dengan menghilangkan tujuh pemborosan yakni produksi berlebihan (overproduction), proses menunggu, transportasi atau pengangkutan yang tidak perlu, pemrosesan berlebih maupun pemrosesan yang salah, inventaris berlebih, pergerakan dan cacat yang tidak digunakan. Karyawan dapat mengambil peran untuk menghentikan produksi ketika masalah terdeteksi.
- Menambah nilai pada organisasi dengan mengembangkan staf dan karyawan: Pemimpin harus mengadopsi dan mempromosikan filosofi tersebut kepada karyawan; karyawan dan tim harus menganut filosofi dan kerja tim harus diakui; pengembangan mitra bisnis dan pemasok harus dibina seperti halnya pengembangan karyawan.
- Memecahkan akar masalah secara terus-menerus untuk mendorong pembelajaran organisasi: Manajer harus memantau operasi secara pribadi untuk memahami masalah; solusi harus ditentukan melalui konsensus dan dilaksanakan dengan cepat; organisasi harus secara konsisten memantau dan mengevaluasi praktiknya sendiri yang bertujuan untuk perbaikan secara terus-menerus.
7. Beri Pelatihan yang Sesuai Kebutuhan
Cara atau tips mengelola karyawan yang terakhir adalah memberikan pelatihan atau training. Tanpa pelatihan karyawan di perusahaan Anda akan sulit berkembang. Terlebih untuk karyawan baru, pelatihan dapat menjadi suatu sarana bagi mereka untuk mengenal, menambah soft dan hard skill terkait pekerjaannya.
Tidak hanya itu, pelatihan juga dapat menjadi salah satu nilai tambah perusahaan kepada konsumen, karena produk atau jasa yang dihasilkan oleh karyawan menjadi lebih berkualitas.
(Sumber : https://www.ad-ins.com/id/cara-mengelola-karyawan/)
Kelola Karyawan Anda Bersama Agta Mandiri Konsultan
Itulah beberapa cara mengelola karyawan agar kinerja mereka menjadi lebih efisien. Proses pengelolaan dan pengembangan karyawan ini biasanya dilakukan oleh HR. Namun karena tugas ini cukup sulit, AMK (Agta Mandiri Konsultan) siap membantu Anda dengan layanan HR yang profesional. AMK dikembangkan untuk membantu para pemilik bisnis untuk fokus pada tugas utama mereka sementara AMK mengelola karyawan Anda. Hubungi tim kami untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut!